Rabu, 04 Maret 2015

Cara Menanam Tabulampot Jambu Citra yang Lebat


Salah satu yang berhasil melebatkan jambu citra adalah Steve Stanley, pemilik kebunbibit.id. Menurut boss perusahaan kebunbibit ini di Batu, Malang, Jawa Timur itu kondisi lingkungan pot dapat dimanipulasi seperti di lahan biasa. Dengan cara begitu, tabulampot citra mampu berbuah 3-4 kali setahun.
Rahasia melebatkan citra sebetulnya dipengaruhi banyak hal. Yang pertama, perhatikan media tanam. Pilih serutan kayu, pupuk kandang, sekam, dan tanah sebagai media. Mereka bersifat porous, menjaga kelembapan, dan berbobot ringan. Setiap penangkar memiliki “racikan” berbeda.

Pupuk
Kebunbibit menggunakan ¼ serutan kayu atau setinggi 15 cm sebagai lapisan dasar.  Di atasnya dilapisi pupuk kandang yang dicapur 2-3 genggam tanah merah supaya tidak lengket. Ruang tong yang tersisa diberi campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 3 : 0,2.
Agar lembab bagian atas ditutup pupuk kandang lagi. Komposisi pupuk kandang terdiri dari kotoran sapi, ayam, dan arang batok dengan perbandingan  1,5 : 1 : 0,5.
Dua-empat minggu setelah tanam pupuk diberikan. Jenisnya antara lain, (Organic Soil Treatment). Khusus tepung tulang biasanya dicampur pupuk hayati dengan takaran 1 : 1. Campuran itu diberikan sebanyak 3 genggam setiap kali pemupukan yang dilakukan 3-4 kali setahun.
Pupuk tambahan NPK hanya diberikan sekali, saat berumur 1 tahun sebanyak 1 genggam.

Dipangkas
Agra jambu bertajuk rimbun membulat dan pendek perlu pemangkasan. Frekuensi 2-3 bulan sekali, sejak tanaman berumur 1 tahun. Yang dipotong ranting dan pucuk panjang, sakit, dan arah bertabrakan.
Pola pemangkasan 1-3-9 atau 1-4-16 bisa digunakan. Maksudnya, pada 1 batang pokok terdapat 3-4 cabang primier. Setiap cabang primier terdapat 4-16 cabang sekunder. Jarak ideal cabang primier dari tanah sekitar 120 cm. Dengan demikian tajuk seimbang dan memiliki percabangan merata ke segala arah.
Akar serabut khususnya harus dipangkas setiap 1 bulan sekali. “Supaya memacu tanaman berbuah lebih bagus,” tutur Steve Stanley dari kebunbibit.id. Caranya, akan dipangkas sedalam 15 cm mengintari batang. Bekas pangkasan ditutup pupuk kandang kemudian disiram air.

Atasi Hama  
Penyiraman harus hati-hati karena setiap tahap pertumbuhan tanaman membutuhkan jumlah air berbeda. Pada awal penanaman penyirman rutin dilakukan 2 kali sehari sekitar 10-15 liter. Namun, menjelang pembungaan dikurangi menjadi 5 liter air. Setelah bunga muncul, penyiraman kembali seperti pada awal penanaman.
Frekuensi penyemprotan hama 2 minggu sekali. Atasi serangannya dengan Supracide, Matador, atau Decis, Takarannya 1 tutup botol atau sekitar 10 cc per 10 liter air. Semua batang dan daun disemprot. Rayap dan semut diatasi dengan menaburkan Furadan setiap 3 bulan sekali, sebanyak 1 genggam.
Ketika tanaman memasuki usia produktif, sekitar 2 tahun berikan zat perangsang bunga. Kebunbibit memilih tepung tulang, minyak ikan dan OST. Tepung tulang dan OST dipakai bersama pupuk kandang. Minyak ikan disiramkan setiap 2 minggu dengan konsentrasi 1 botol kamas atau sekitar 10 cc ke dalam 10 liter air. Sementara Steve memakai Gandasil B untuk merangsang pembungaan.
Satu-tiga minggu setelah penjarangan suatu keharusan untuk memaksimalkan ukuran buah. Buah yang tidak sempurna dan terkena penyakit harus dibuang. Tiap dompolan hanya dipertahankan 5-7 buah tergantung dari ukuran tangkai. Pilih buah yang posisinya lulus dari tangkai.
Buah dibungkus 2-3 minggu setelah terbentuk. Maksudnya agar mulus dan tidak cacat. Pastikan bagian bawah pembungkus berlubang agar sirkulasi udara lancar dan buah yang rontok bisa langsung jatuh.    

Ingin melihat bibit tanaman unggulan, silahkan pergi ke : kebunbibit.id

Minggu, 01 Maret 2015

Cara Memaniskan Jambu Air



Strategi memaniskan jambu madu di daertah bercurah hujan tinggi.

Embel-embel madu pada jambu madu deli hijau merujuk pada citrasa buah yang manis bak madu. Namun, buah jambu deli hijau di kebun Badri terasa hambar. Rasanya “dingin” dan berair. Daging bagian dalamnya mirip gambus. Ia menanam 40 pohon jambu di pot berdiameter 40 cm. Padahal, pertumbuhan jambu madu deli hijau itu relaif bagus, subur dan berbuah lebat.

Pekebun di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu menggunakan media tanam campuran sekam mentah, pupk kandang kambing, dan tanah dengan perbandingan seimbang. Ia melarutkan 2 sendok pupuk mutiara NPK 16:16:16 lalu menyiramkan untuk 10 pohon yang diberikan 1 kali per bulan. Pada umur 6 bulan, jambu mulai berbunga dan berbuah, meski yang jadi buah hanya 1-2 buah. Sayang rasanya hambar.

Mendung  
Menurut Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor, Dr Ir Ahmad Junaedi Msi, iklim mikro mempengarihi tingkat kemanisan jambu deli hijau. Suhu di Cikarawang cenderung sejuk karena acap kali mendung, Curah hujan 1.500 mm pada musim kemarau dan3.500 mm pada musim hujan. Akibatnya intensitas sinar matahari rendah sehingga fotosintesis berlangsung tak optimal. Semakin rendah intensitas sinar matahari yang diterima maka tanaman memerlukan proses fisiologi.

Hal serupa dikemukakan Dr Ir Mohammad Reza Tirtawinata MS, pakar buah di Bogor. Menurutnya, curah hijan di Bogor Tinggi sehingga berdampak pada intensitas sinar matahari rendah.  Dampaknya proses perubahan karbohidrat menjadi gula dalam buah pun tak optimal. Itulah sebabnya buah jambu madu itu hambar. Kondisi iklim mikro itu kian diperparah oleh oleh media tanam yang lembab. Badri menggunakan media tanam terdiri dari sekam mentah, tanah, dan pupk kandang.

Kombinasi intensitas sinar matahari rendah dan media lembab itulah penyebab deli hijau rasanya hambar. Menurut pekebun jambu deli hijau di Binjai, Sumatera Utara, Sunardi, ukuran pot yang digunakan Badri terlalu kecil. Idealnya pekebun menggunakan pot berdiameter 60 cm. Sebab pot kecil menyebabkan akar sulit tumbuh dengan leluasa. Akibatnya pasokan hara pun terbatas sehingga proses metabolisme dalam tanaman pun terhambat.

Lulusan STM Jurusan Otomotif itu menanam jambu deli hijau asal binjai, Sumatera Utara. Petani itu mendapatkan bantuan 316 bibit dari Direktorat Jendral Hortikultura, Kementrian pertanian untuk ditanam di lahannya seluas. Pekebun berusia 40 tahun itu menanamnya di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Selain menanam di pot tanpa naungan, anak 3 ayah itu juga membudidayakan 80 pohon jambu madu di pot 40 cm.

Suhu Tinggi  
Delapan puluh tabulampot jambu madu dalam screenhouse pernah merana. Pohon meranggas karena banyak daun berguguran. Menurut Badri pada musim kemarau suhu dalam screenhouse menjapai 37 derajat celsius. Bahkan screen dari nilon atau kenur yang menyerap panas diduganya jadi pemicu suhu di dalamnya sangat panas. Akibatnya sebagian daun layu, kering, lalu berguguran. Beragam serangga seperti belalang dan kepik leluasa berkeliaran. Bahkan seekor belalang sebesar kelingking tengah melahap daun hingga rusak parah.

“Pada kemarau lalu, petugas kepanasan sehingga tidak tahan berada di dalamnya,” ujar ketua kelompok tani Subur Makmur itu. Oleh karena itu tanaman hanya disiram 1 kali sehari, apalagi air harus dipikul dari kali kecil bejarak 70 m dari kebun. Menurut Suhardi cara budidaya itu berbeda dengan prosedur operasi standar. Pekebun idealnya menyiram 2-3 kali per hari terutama saat pembesaran buah pada kemarau untuk mengumbagi suhu panas dalam rumah kasa. Idealnya pekebun memasang jaringan irigasi agar lebih praktis. Jambu madu hasil  budidaya di pot dan ditanam langsung di tanah tanpa naungan ternyata menghasilkan buah yang hambar pada panen perdana. Namun, pohon yang ditanam dalam naungan screehouse langsung menghasilkan buah manis. Bahkan, menurut ayah 3 anak itu, beberapa cabang sampai patah karena tidak kuat menopang buah.
Badri tidak menyeleksi buah. Semua buah dibiarkan hingga panen. Rasanya pun cukup manis dengan tingkat kemanisan 11 derajat briks. Bandingkan dengan tingkat kemanisan jambu deli hijau hasil budidaya pekebun di Binjai, berkisar 9-15 derajat briks. Menurut Ahmad junaedi buah hasil penanaman di dalam screenhouse lebih manis karena secara genetik jambu itu memang manisdan lingkungan tumbuh sesuai keinginannya.

Ahmad Junaedi mengatakan pekebun jambu madu di daerah bercurah hijan tinggi seperti Bogor tetap dapat menghasilkan buah manis. Syaratnya menghadirkan lingkungan mikro yaitu suhu di sekitar tanaman berkisar 34-36 derajat celcius. Pada kasus Badri , Akhmad Junaedi menyarankan agar buah ditanam dalam rumah kasa dan mengatur pupuk mikro dan mikro agar buah deli hijau tetap manis di daerah berketinggian 300 m di atas permukaan laut itu.    

Ingin mengetahui bibit tanaman unggulan, silahkan pergi ke : kebunbibit.id